Teknologi Paru-Paru Produksi Portabel Dan Experimennya

Baru-baru ini sudah muncul sejumlah penemuan teknologi berbentukparu-paru buatan yang cukup ringkas untuk dibawa dalam suatu ransel. Hasil uji coba memberikan bahwa paru-paru buatan ini dapat melakukan pekerjaan dengan baik pada domba. Inovasi ini merupakan salah satu alat yang bisa mengembangkan mutu hidup bagi orang-orang yang mengalami kerusakan paru-paru, atau mereka yang hidupnya bergantung pada mesin-mesin berukuran besar.

Orang-orang yang mengalami kegagalan paru-paru biasanya bergantung pada mesin besar yang memompa darah mereka, dan mengalirkannya melalui alat yang berfungsi untuk menyuplai oksigen dan mencampakkan karbondioksida.

Hal ini kerap menyebabkan hidup mereka terbelenggu di atas kawasan tidur dan justru menghalangi pemulihan kesehatan mereka. Bahkan di dikala mereka bantu-membantu cukup besar lengan berkuasa untuk berdiri, mereka memerlukan pertolongan beberapa orang untuk mendorong peralatan dan tabung-tabung besar yang terhubung pada tubuh mereka.

Alternatif Teknologi

Para insinyur mulai menimbang-nimbang alternatif teknologi yang lebih tenteram sejak mewabahnya flu babi tahun 2009 lalu. Wabah ini sudah menimbulkan banyak pasien mengalami kegagalan paru-paru.

Paru-paru bikinan merupakan suatu solusi sementara bagi para pasien yang mengidap jerawat paru-paru kronis atau yang sedang menunggu donor untuk transplantasi paru. Akan tetapi membuat teknologi ini ternyata lebih rumit ketimbang menciptakan jantung produksi. Fungsi jantung hanya memompa, sementara paru-paru terdiri atas jaringan buluh-buluh dan kantung udara yang kompleks, yang memungkinkan gas untuk berdifusi ke dan dari dalam darah.

Paru Paru

Paru-paru memiliki efisiensi tinggi dalam mempertukarkan gas, ini belum mampu ditandingi oleh teknologi yang ada sampai kini. Tantangan lain yang lebih kompleks ialah untuk bikin pompa untuk mendorong darah, lewat alat penukar gas, sebagaimana yang terdapat pada mesin dikala ini.

Baru-gres ini, suatu tim peneliti dari University of Pittsburgh yang dipimpin oleh William Federspiel membuat alat pengganti paru-paru yang dilengkapi dengan pompa dan tabung penukar gas. Yang lebih hebatnya lagi alat yang dihubungkan ke tubuh pasien lewat leher ini cukup ringkas untuk dibawa dalam suatu tas ransel.

Eksperimen

Eksperimen yang dilaksanakan pada empat ekor domba menunjukkan bahwa alat ini bisa menyuplai oksigen ke dalam darah binatang-hewan ini selama enam jam (Madhani et.al., 2017). Menurut Federspiel, suatu eksperimen lanjutan memberikan bahwa alat ini telah bisa melakukan pekerjaan selama lima hari sarat.

Teknologi serupa juga tengah dikembangkan oleh tim peneliti dari Carnegie Mellon University yang dikepalai oleh  Keith Cook. Perbedaannya, alat ini didesain bagi para pasien yang jantungnya masih cukup kuat untuk memompa darah. Darah yang awalnya dipompa ke paru-paru ini, dialirkan ke suatu tabung portabel yang berfungsi mempertukarkan gas.

Alat ini akan disambungkan dengan selang ke arteri jantung dan diikatkan ke tubuh pasien. Hasil percobaan memberikan bahwa alat ini bisa menunjang kehidupan tiga dari empat domba selama dua ahad.

Sayangnya kedua alat ini masih membutuhkan pasokan oksigen dari tabung. Akibatnya pasien juga masih mesti menjinjing tabung oksigen kemana-mana. Walaupun demikian, pergerakan pasien masih jauh lebih bebas daripada menggunakan mesin yang ketika ini ada.

Akan tetapi impian akan teknologi yang lebih efisien kelihatannya akan secepatnya terwujud dengan adanya observasi yang dilaksanakan oleh Badan Urusan Veteran Amerika Serikat. Kemampuan alat yang tengah dikembangkan oleh tubuh ini telah teruji pada tikus.

Perbedaannya, alat ini tersusun oleh selang-selang sungguh tipis yang dibuat dari membran-membran polimer. Darah yang dialirkan lewat selang-selang ini mendapatkan penampang yang lebih luas bagi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Selang-selang ini juga bisa menjaga kesehatan sel-sel darah, dengan menirukan tekanan kapiler sebagaimana yang terjadi secara alamiah dalam paru-paru.

Artikel Serupa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *